Motor skuter listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya, bekerjasama dengan PT Garansindo Inter Global rupanyamenarik
perhatian banyak orang. Buktinya, motor yang diberi nama Gesits itu,
sejak pre order atau pemesanan sebelum produksi, skuter tersebut sudah dipesan sebanyak 20 ribu unit.
Menurut Ketua Tim Pusat Riset Mobil Listrik Nasional ITS, Muhammad
Nur Yuniarto, setidaknya sudah ada 20.326 unit motor yang dipesan. “Itu
berdasarkan catatan kami pada Senin, 30 Mei 2016, pukul 17.40 WIB,” kata
Nur kepada wartawan di Surabaya, Selasa, 31 Mei 2016.
Uniknya, dalam pemesanan sistem pre order itu pihaknya sama
sekali tidak meminta uang muka. Padahal lazimnya, dalam pemesanan barang
kendaraan, calon konsumen harus membayar uang muka terlebih dahulu.
Sayang, mengenai harga dari tiap unitnya, Nur masih belum mau membuka
harganya. Pria berkacamata itu hanya menuturkan, jika motor itu
memiliki harga kisaran antara Rp15 juta hingga Rp20 juta.
Nur menyatakan, dirinya sangat optimistis jika ke depannya motor itu
akan semakin banjir peminat. Terlebih, motor itu juga sudah mendapatkan
apresiasi dari sejumlah pejabat, maupun menteri. “Di antaranya Menristek
Dikti, Pak M Nasir, maupun Pak Menhub, Ignasius Jonan juga sudah
mendukung,” ujarnya bangga.
Wujudnya mirip Vario
Saat diperkenalkan, terlihat wujud nyata motor listrik buatan dalam
negeri yang telah lama jadi perbincangan publik pencinta otomotif Tanah
Air. Jika diamati dengan seksama, Gesits mirip dengan skuter matik Honda
Vario. Yang membedakan yakni hasil pembuangan bahan bakarnya tidak
mengeluarkan emisi.
"Kalau motor lainnya masih menghasilkan emisi," kata Chief Executive Officer (CEO) PT Garansindo, M Al Abdullah, di ITS, Surabaya, saat perkenalan motor Gesits.
Dia menyatakan, Gesits juga bisa disambung ke perangkat elektronik
seperti telepon seluler pintar melalui sambungan bluetooth. "Maksudnya display speedometer dan kapasitas baterainya yang terhubung," ujarnya menambahkan.
Meski demikian, Al mengakui untuk saat ini Gesits masih memerlukan
penambahan dalam hal penampilan. Sebab, menurutnya penampilan motor itu
sampai saat ini masih terbilang dasar. "Warnanya masih hitam. Malah
awalnya yang kami terima dari teman-teman ITS hanya putih polos,"
ujar Al.
Dengan berbagai penyempurnaan yang akan dilakukan, Al yakin motor
tersebut bakal laku di pasaran. Produksi massal sendiri akan dilakukan
pada 2017 mendatang. "Harganya juga murah tidak sampai Rp20 juta, dan
semua komponennya dari dalam negeri kecuali baterainya yang masih
diimpor dari negara lain."
sumber : viva.co.id
Posting Komentar